Kamis, 14 November 2013

BAIDH (telur)


Diriwayatkan oleh albaihaqi dalam syu’abul iman  sebuah atsar yang marfu’ ‘’ bahwasanya salah seorang nabi pernah mengadu kepada Allah bahwa tubuhnya merasa lemah, Maka Allah memerintahkannya memakan telur. ‘’ Namun keabsahan hadits ini masih dipertanyakan.
  Telur yang baru lebih baik dari yang lama. Sementara diantara seluruh jenis telur unggas, telur ayam adalah yang terbaik, sifatnya stabil, akan tetapi cenderungkepada unsur dingin.
Penulis al-qonun menyebutkan: kuning telur bersifat panas dan lembab, bisa menambah darah yang sehat dan sempurna, memberikan suntikan gizi ringan, disamping itu juga mudah larut dalam lambung, yakni bisa dimasak lembut.
   Ahli medis lain menegaskan, “ kuning telur dapat mengurangi rasa sakit, bisa melegakan tenggorokan dan bronkus, baik untuk mengobati sakit tenggorokan, batuk, luka paru-paru, ginjal, dan kandung kencing. Disamping itu juga bisa mengurangi ganjalan pada pencernaan, terutama sekali bila dikonsumsi dengan minyak buah badam  yang manis, bisa juga membantu proses pembakaran di bagian dada, bisa memperlunak sisa makanan dan mengurangi ganjalan ditengorokan.”
  Sementara putih telur bila diteteskan kemata yang mengalami bengkak meradang, bisa langsung mendinginkan radangnya dan menghilangkan rasa sakitnya. Bila dilumuri kemata dicampur dengan abu pada saat pertama kali terjadi pembengkakan, akan mencegahnya agar tidak melepuh. Bila dilumuri kewajah, bisa mencegahnya terbakar sinar matahari.bila dicampur dengan serbuk kayu cendana lalu dioleskan kekening, bisa mencegah pengeriputan.
   Penulis Al-Qonun berkenaan dengan obat obatan penyakit jantung menegaskan, “ meskipun telur bukan termasuk obat-obatan optimal, namun jelas berkhasiat menguatkan jantung (yakni kuning telur). Kuning telur memiliki tiga keistimewaan : pertama, mudah larut dalam darah . kedua, sedikit ampasnya. Ketiga , bahwa darah juga berasal darinya, atau setidaknya unsurnya bisa berdampingan dengan darah yang menjadi makanan jantung. Selain itu, unsur telur juga ringan sekali. Oleh sebab itu para penderita penyakit pencernaan mudah sekali beradaptasi dengan telur sehingga mudah diserap oleh tubuh.”  
Ibnu Qayyim Al-jauziyah dalam buku Attib Annabawi  

0 komentar: