Sabtu, 20 Oktober 2012

MIGRAIN

Ketika Migrain Menghadang 
Sakit kepala pasti pernah dialami semua orang. Kalau berbicara tentang sakit kepala sebelah, kebanyakan orang sudah mengetahui dan mengaitkanya dengan migraine. Dr. Mursyid, SpS(K), KIC dari FKUI-RSCM menyatakan kalau penyebab sakit kepala yang banyak ditemukan selain tension headache adalah migraine (20%). Menurut data ep idemiologi, kaum hawa lebih banyak mengalami migrain (perempuan 25% laki-laki 8%. Migraine bersama dengan tension headache, serta  nyeri kepala kluster, berdasarkan klasifikasi oleh internaitional headache society(IHS), digolongkan dalam nyeri kepala primer.artinya nyeri kepala yang tidak disebabkan oleh penyakit di organ lain.
Migraine adalah sindrom klinis dengan gejala nyeri kepala yang episodic dan rekuren (kambuhan) yang berhubungan dengan gejala lain seperti mual, sensitivitas terhadap cahaya, suara, atau bau-bauan, sentuhan, atau gerakan kepala. Nyeri kepala yang sering dihubungkan dengan migraine adalah nyeri kepala sebelah. Gejalanya bervariasi pada setiap orang. Ada beberapa teori yang menjelaskan terjadinya migraine. Ada yang menduga penyebabnya adalah perubahan di pembuluh darah otak. Sekarang ada lagi teori yang mengaitkan jalur saraf dan zat kimia tertentu.
Mendeteksi Migrain
Untuk mendiagnosis migrain, tidak diperlukan pemeriksaan penunjang seperti pencitraan atau laboratorium yang khusus. Diagnosis ditentukan jika serangan sakit kepalayang memenuhi kriteria migraine. Beberapa hal lain yang dapat membantu mengarahkan diagnosis adalah riwayat migraine di keluarga, awal usia di bawah 45 tahun, keberadaan aura, serta sakit kepala yang berhubungan dengan menstruasi. Dan yang terpenting, sakit kepala bukan disebabkan oleh penyakit lain. Oleh HIS, migraine dikelompokkan kembali menjadi beberapa golongan. Pada praktik sehari-hari, diagnosis migraine yang sering ditemukan adalah migraine dengan atau tanpa aura.
Aura
Jangan samakan aura dalam kasus migraine dengan aura berwarna yang katanya berkaitan dengan kepribadian seseorang. Yang dimaksud dengan aura disini adalah perubahan pada fungsi otak yang muncul sebelum atau sesudah serangan migraine. Aura migraine bisa berwujud macam-macam. Mulai dari gejala penglihatan, halusinasi, sampai penurunan kesadaran. Gejala yang paling sering dikeluhkan adalah penglihatan, seperti melihat garis zig-zag (fortifikasi), bintik-bintik hitam (stokoma) atau cahaya uyang bersinar. Kelemahan tungkai yang disertai dengan sensasi seperti lumpuh atau kebas juga merupakan salah satu menifestasi aura.
Migraine Tanpa Aura
Jenis migraine ini tidak disertai dengan aura. Karakteristiknya adalah nyeri kepala satu sisi (unilateral) yang berdenyut intensitasnya sudah sampai berat dan diperparah dengan aktivitas fisik rutin atau saat naik berjalan ditangga. Gejala tersebut bertahan selama 4-72 jam. Selain itu selama serangan, dapat ditemukan gejala lain seperti fonofobia (terlalu peka terhadap suara bising) atau fotofobia (terlalu peka terhadap cahaya), mual dan muntah. Sebelum serangan biasa pasien mengalami gejala prodromal (pendahulu) seperti depresimalas beraktivitas (hipoaktif), gerakan mengunyah-ngunyah, atau settring kencing. Gejala prodromal tersebut biasanya muncul 24 jam atau lebih sebelum serangan.
Migrain dengan Aura
Penyebabnya tidak di ketahui  pasti.serangan migraine didahului dengan aura yang berlangsung  5-60 menit.sakit kepala dapat langsung muncul sesudahnya  atau beberapa  saat usai masa bebas gejala kurang dari satu jam .nyeri kepala dapat berlangsung 4-72 jam.
Kenali faktor pemicu
Untuk mengatasi migraine yang pertama harus dilakukan adalah mengidentifikasi factor pemicu. Setiap orang mempunyai factor pemicu yang berbeda.yang dapat menjadi pemicu serangan migraine adalah menstruasi,kebiasaan merokok,terlambat makan,stress,trauma kepala,atau kurang tidur.Dr Mursyid menyatakan ada juga beberapa makanan yang dikaitkan dengan migraine  (terutama bagi orang yang peka)seperti keju,jeruk, dan kopi.faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi,misalnya suara  bising,cahaya kelap kelip( misalnya pada permianan computer),perubahan cuaca, terhirup asap rokok atau aroma yang tajam.
Aagar dapat mengenali factor pemicu,mak sebaiknya anda membuat catatan harian migraine,dalam catatan tersebut dicatat waktu serangan,derajat beratnya serangan,makanan yang anda makan sebelumnya,berapa banyak waktu tidur,gejala lain,dan  factor lain yang mungkin memicu.dengan menyimpan catatan tersebut,anda dapat melihat pola serangan migrein anda beserta pfaktor pemicunya.
Penanganan
Hindarilah factor pemicu serangan terapi non-medikamentosa (tanpa obat) yang dapay di coba adalah meditasi,relaksasi ,dan psikoterapi.sedangkan terapi medikamentosa adalah dengan obat-oabtan  analgesik  seperti ibuprofen,atau anti  migrain seperti sumatriptan.
Kala migraine menyerang
·         Pada  saat migraine menyerang,lakukan beberapa langkah berikut:
·         Letakan  handuk yang sudah dibasahi  air dingin di dahi atau leher
·         Hindari konsumsi kopi,teh,atau sari jeruk.
·         Hindari gerakan berlebihan
·         Hindari membaca atau menonton televise
·         Usahakan rileks istirahatlah diruangan tenang yang redup

Makanan  pemicu migraine
 Makanan yang mungkin dapat memicu serangan migraine:
·         Makan kaleng atau yang telah diproses  (permentasi,dll)
·         Coklat
·         Produk susu
·         Makanan yang mengandung monosodium glutamate (MSG)
·         Makanan yang mengandung tiramin,seperti keju,ikan asap, hati ayam,beberapa jenis kacang-kacangan
·         Buah-buahan sperti alpukat,jeruk,sitrun,pisang
·         Selai kacang

(sumber majalah dokter kita  EDISI 6 JUNI 2009)

0 komentar: