MASALAH INFERTILITAS Menjadi masalah yang sangat sensitif bagi
pasangan suami istri yang sulit mempunyai anak. Bahkan tak jarang berujung pada
penceraian karenanya.jika anda atau pasangan memang memiliki masalah
kesuburan,janganlah berkecil hati karena dalam banyak kasus hal itu dapat di
obati dengan berbagai terapi dan
pengobatan dengan teknologi modern.apa saja yang perlu di pahami soal
infertilitas dan terapi apa saja yang perlu di pahami soal infertilitas dan terapi apa saja yang dilakukan pasangan
menikah mengenai masalah kesubur ini?
Ancaman interfilitas kian menggila ,berdasarkan sensus penduduk di
indonesia di peroleh angka ketidak suburan suami istri berkisar antara 12-15
persen,jadi 1 dari 10 pasangan suami istri tak bisa memperoleh keturunan .jika
jumlah pasangan usia subur sampai akhir tahun 2009 kira-kira sebanyak 15
juta,maka berarti sekitar 1,5-2 juta
pasangan mengalami pasangan infertilitas.
Menurut dr. Ponco birowo,sp.u,phd,ahli
urologi dari pakultas kedokteran universitas indonesia/rumah sakit umum pusat negri cipto mankunkusumo,pasangan
di katakan tidak subur kalau selama satu tahun setelah perkawinannya,melakukan
senggama secara teratur tanpa alat
kontrasepsi namun tak kunjung hamil juga.mengapa 12 bulan? Karna sebagian besar
pasangan (85 persen ) akan hamil dalam 12 bulan setelah berhubungan intim
secara teratur tanpa alat kontrasepsi.
Antara infertil,impotensi dan mandul
Infertilitas berbeda dengan
impotensi,impotensi lebih terkait dengan disfungsi ereksi,yaitu ketidakmampuan
pria untuk mencapai atau mempertahankan ereksi penis untuk melakukan senggama
yang memuaskan dan hal ini berlangsung
selama minimal 3 bulan.jadi depinisi impotansi tidak ada hubungan langsung
dengan kemampuan menghamili,walaupun pasien-pasien yang menderita disfungsi
ereksi berat dapat mengalami kesulitan dalam menghamili secara alami karena
bisa terjadi kesulitan penetrasi pada saat senggama.
Istilah mandul acapkali juga di gunakan untuk menyebut pasangan suami
istri yang belum mempunyai anak walaupun telah lama menikah.padahal pasangan
suami istri yang belum mempunyai anak setelah lama menikah tidak selalu
mengalami kemandulan.yang lebih banyak terjadi adalah pasangan yang interfi
atau pasangan yang kurang subur.
Menurut kamus besar bahasa indonesia,mandul
berarti tidak dapat mempunyai anak.secara bahasa,infertil dan mandul itu
sama.namun,makna interfil itu lebih luas,dapat berarti kurang subur atau tidak
subur,pada pria,jika hasil analisa cairan semen kurang dari kriteria
normal,maka pria tersebut dapat digolongkan kurang subur.sementara jika tidak
ditemukan sel sperma pada cairan sperma disebut tidak subur.bila yang dimaksud
tidak dapat mempunyai anak adalah tidak subur,maka mandul dapat berarti
interfil,tetapi interfil belum tentu mandul.
Bukan Hanya Masalah Wanita
Banyak pasangan sering putus asa jika
tak kunjung mendapatkan momongan.siapa yang menjadi biang ketidaksuburan? Tak
jarang istri yang selalu menjadi sasaran korban,selalu disalahkan jika belum
ada tanda-tanda kehamilan.padahal Dr. Ponco menyebut kedua pihak memiliki andil
yang sama.yakni 40% disebabkan oleh pria,dan 40% lainnya oleh wanita.sedangkan
sisanya, 20% disebabkan oleh kelainan yang disebabkan oleh keduanya (pria dan
wanita)
Adapun kondisi ideal untuk mendapat
kehamilan,antara lain,hubungan seksual yang normal (2-3 kali seminggu),mulut
rahim atau cairan mulut rahim yang baik,saluran telur tidak tersumbat dan berfungsi normal,dinding rahim normal,ada
sel telur yang berkembang dan ovulasi,serta sperma dengan jumlah dan kualitas
yang baik.
Pada kalangan wanita,penyebab kemandulan bisa karena kegagalan pelepasan
sel telur,infeksi pada sel telur,serta gangguan pada selaput lendir rahim dan
leher rahim.bisa pula karena indung telur betul-betul tak menghasilkan sel
telur yang matang sehingga sulit diovulasi dan masuk kesaluran telur.
Untuk kalangan pria,Dr.ponco menyatakan bahwa banyak hal yang membuat
“senjata”nya jadi tumpul.namun,secara garis besar dapat dikelompokan kedalam
tiga penyebab.yakni,kemandulan sebelum testis.kemudian pada testis,dan
kemandulan setelah testis.
Tatalaksana
Terapi interfilitas tergantung pada
penyebabnya.pada pria dapat digunakan obat pemicu
kesuburan,antibiotik,antioksidan, hormon sampai tindakan oprasi untuk
memperbaiki pembuluh darah sekitar buah zakar.sedangkan pada wanita dapat
diberikan antibiotik pemicu kesuburan,antioksidan pemicu kesuburan antioksidan,hormon
sampai terapi kista ovarium,miom,perbaikan saluran telur yang tersumbat.
Pria dan wanita memiliki resiko sama mengalami
interfilitas atau kelainan tertentu maka sudah seharusnya pemeriksaan dilakukan
pada dua pihak tidak hanya satu pihak saja.
Infertilitas pada wanita
bila pasangan sulit memiliki anak,di
masyarakat kita sering kali yang paling disalahkan memang banyak.faktor yang
mempengaruhinya,bisa faktor vagina (vaginismus,vaginitis),faktor serviks
(polip,stenosis,nonhostile mukus,anti bodi terhadap sperma),faktor uterus
(mioma,endomitrisis,endometriosis,uterus bicornis,arcuatus),faktor tuba fallopi
(tuba buntu,penyempitan,perlengketan), faktor ovarium : tumor, kista gangguan
menstruasi dengan/tanpa ovulasi,faktor hormon (gangguan hormon pada poros
hipothalamus-hipofisis-ovarium) dan faktor lain semisal obesitas, hiper/hipotiroid,
penyakit sistemik lainnya.
Kelainan terbanyak penyebab
infertilitas pada wanita adalah endometriosis, penyumbatan saluran
falopi, dan Sindrom Ovarium Polikistik.apa dan bagaimana, berikut penjelasan
dari Dr. Budi Wiweko, SpOG (K) dari Divisi Reproduksi
Imunoendokrinologi, Departemen Obstetri dan Ginekologi RSCM.
Apa : kelainan endokrinopati yang paling banyak di jumpai
pada wanita usia reproduksi.sindrom ini ditandai dengan kumpulan beberapa
gejala seperti gangguan haid,gangguan ovulasi,hiper androgenism dan gambaran
ovarium polikistik kurang lebih 60-70% wanita dengan berat badan lebih,dan
40-50%wanita dengan berat badan normal dapat menunjukan gejala seperti diatas.
Penyebab: sering dikaitkan dengan adanya
timbunan lemak tubuh yang berlebihan terutama didalam rongga perut.pasien yang
memiliki indeks massa tubuh (IMT) lebih besar dari pada 25 kg/m2 atau lingkar
perut lebih besar dari pada 80 cm sangat berisiko untuk memiliki kelainan SOPK
ini.timbunan lemak yang berlebihan terutama didalam rongga perut akan
menimbulkan perubahan keseimbangan zat-zat kimiawi tertentu yang dapat
mengakibatkan menurunnya sensivitas insulin.kadar insulin menjadi lebih tinggi
daripada normal.kondisi hyperinsulin ini disebut dengan istilah resistensi
insulin.
Dampak pada kesuburan: tentu hal ini menjadi terkait erat
dengan kondisi infertilitas (gangguan kesuburan),terutama yang terkait dengan
siklus yang tidak berovulasi.
Penanganan: Tatalaksananya dengan masalah
gangguan kesuburan pertama adalah memperbaiki gaya hidup seperti olah raga
teratur,menciptakan berat badan yang ideal dan menjaga pola makan, kedua adalah
menggunakan obat-obatan pemicu kesuburan dan yang ketiga jika memang terdapat
resistensi insulin dapat diberikan obat yang dapat meningkatkan sensivitas insulin.Tindakan
operatif “drilling”ovarium dengan laparoskopi.
Penyumbatan Saluran Falopi
Apa : komplikasi yang sering terjadi dan 30
persen menjadi penyebab interfilitas.penyumbatan bisa terjadi pada satu falopi
atau juga kedua falopi.
Penyebab: karena infeksi chlamydia dan
endometriosis.infeksi biasanya terjadi didalam saluran falopi.infeksi bisa
menimbulkan perlengketan sehingga terjadi penyumbatan.infeksi bakteri,
sebenarnya merupakan infeksi ringan yang berada pada mulut rahim kebawah.
Namun,bakteri kemudian berkembang biak hingga menjadi infeksi berat,yaitu
terjadi pada mulut rahim keatas menuju daerah rahim.sumbatan itu bisa membuat
saluran telur menjadi bengkak, yang dalam istilah medis disebut hydrosalpinx.
Sementara sumbatan saluran falopi
akibat endometriosis terjadi karena adanya tekanan dari luar dinding tuba. Endometriosis
kadang menimbulkan kista endometriosis yang kemudian mendorong kista ke tuba
sehingga menyebabkan terjadinya sumbatan. Sedangkan, sumbatan yang diakibatkan
kelainan bawaan ( seperti : tidak terbentuknya tuba falopi ) menempati porsi
yang sangat kecil dan bahkan jarang terjadi.
Dampak Pada Kesuburan :
Selama masih ada falopi yang terbuka,
kehamilan masih mungkin akan terjadi selama memiliki satu atau dua indung
telur. ”bisa 50% terjadi kehamilan, jika hanya terjadi pada satu sumbatan,
yaitu di salah satu saluran telur yang sehat, “ jelas Dr. Wiweko. Tidak hanya
itu, fungsi tuba falopi yang masih baik juga memegang peran penting dalam
proses kehamilan. “jika fungsi rambut getar pada tuba falopi sudah tidak baik,
sel telur tidak bisa digerakkan ke ampula sehingga pembuahan tidak akan
terjadi, “ katanya. Kalaupun bisa terjadi pembuahan, embrio tidak bisa tertanam
di rahim melainkan di saluran falopi sehingga terjadi kehamilan ektopik atau
sering disebut hamil di luar kandungan.
Sementara, bila sumbatan terjadi pada
kedua saluran, sel telur tidak bisa bergerak menuju rahim sehingga pembuahan
tidak terjadi. Biasanya, pasien dengan penyumbatan pada kedua falopi langsung
disarankan melakukan bayi tabung, jika berkeinginan memiliki keturunan.
Penanganan : tergantung dari penyebabnya. Jika
infeksi chlamydia penyebabnya, bisa diatasi dengan pemberian profilaksis
antibiotik dengan tujuan untuk melakukan eradikasi chlamydia.
Tindakan bedah atau tubal
reconstruction juga bisa dilakukan. tubal reconstruction dilakukan
dengan memperbaiki sebagian saluran falopi yang rusak akibat infeksi dengan
mengangkat bagian yang rusak, kemudian dua ujung saluran yang masih sehat
disambung kembali. Tingkat keberhasilan dari teknik bedah dikatakannya
tergantung pada lokasi dan luas sumbatan. Sebetulnya tindakan bedah sudah
banyak ditinggalkan karena tidak banyak memberikan keuntungan. “Yang perlu
dipahami, biaya dari teknik bedah dengan bayi tabung tidak ajuh berbeda,”katanya.
Sementara, angka kehamilan dari pasien dengan tindakan bedah justru lebih
kecil. Bahkan, angka kehamilan di luar rahim lebih besar karena dengan tindakan
bedah, fungsi saluran falopi (rambut getar) menurun.
Endometrriosis
Apa: suatu kondisi dimana jaringan
selaput lendir rahim (endometrium)tumbuh di luar rongga rahim,yaitu di rongga
perut,usus dan kandung kemih.Endmitriosis 10-20 % turut berperan pada
terjadinya interfilitas.
Penyebab: belum diketahui secara pasti.namun,
sebagian besar endometriosis terkait dengan keturunan ,yaitu adanya gangguan
anti bodi yang menyebabkan daya tahan tubuh tidak mampu bekerja dengan
baik.selain itu,meningkatnya ekspresi gen terutama gen yang bisa memberi makan
jaringan endometriosis dan gen yang terkait produksi estrogen serta enzim
aromatase,juga bisa menyebabkan munculnya endrometriosis.
Dampak pada kesuburan: pada kasus endometriosis,lima puluh
persen endrometriosis menyebabkan interfilitas.kaitan langsung dengan
interfilitas,endometriosis mengganggu lingkungan disekitar rahim dan sekitar
alat kelamin dalam,sehingga mengganggu proses pembuahan.”endometriosis
mengganggu perjalanan dan kecepatan sperma,mengganggu kualitas telur dan
mengganggu bagian dalam rahim sehingga tidak cocok untuk menempel embrio,”jelas
Dr.wiweko,itu disebabkan karena endometriosis mampu mengaktifasi bagian dari
sistem imun dalam tubuh yang tidak menguntungkan bagi sel telur,sperma dan
embrio dengan melepaskan mediator penyebab inflamasi atau perdangan.selain itu,
endometriosis akan menekan gen yang memberikan sinyal menempelnya embrio pada
dinding rahim,sehingga implantasi embrio akan terganggu.bahkan,endometriosis
yang tumbuh pada saluran telur (tuba falopi) sebabkan pelengketan hebat pada
alat kelamin dalam sehingga bisa mengganggu dan menghambat kehamilan.
Penanganan: semakin ringan derjatnya akan
semakin ringan pula penanganannya.pada derajat minimal dan ringan,interfilitas
akibat endometriosis bisa ditangani dengan hanya menggunakan terapi obat
saja,yaitu dengan pemberian obat penstimulus ovulasi sehingga pertumbuhan sel
telur menjadi lebih banyak.sementara,pada derajat sedang dan berat,interfilitas
tidak bisa lagi di tangani dengan obat.
Tunda momongan picu interfilitas.
Pikir dua kali kalo ingin menunda
momongan.pasalnya,kesuburan wanita akan menurun sesuai dengan bertambahnya
usia.sejak usia 35 tahun,kesuburan dan kualitas telur akan beranjak keposisi
yang paling rendah,merosot derastis di atas usia 37 tahun,hingga akhirnya masuk
ke masa menopause.hal ini di sebabkan oleh cadangan sel telur yang terus
berkurang saat wanita mengalami menstruasi dan lama kelamaan akan habis
sehingga terjadi menopause.usia yang optimal itu adalah 20-30 tahun.
Berbeda dengan pria,usia tidak
membatasi tingkat kesuburan pria.pasalnya,wanita ketika lahir membawa 300
ribu-400 ribu bakal telur,artinya suatu saat sel telur akan habis.sementara
itu,pria memiliki pabrik sperma yang terus memproduksi tiap hari.namun Dr.ponco
mengingatkan,semakin lanjut usia pria,semakin lama waktu yang di butuhkan untuk
memperoleh kehamilan.pada pria usia diatas 45 tahun di butuhkan waktu lima kali
lebih lama dibandingkan dengan pria berusia dibawah 45 tahun.
(Majalah keshatan keluarga DOKTER
kita, Edisi 6 juni 2010)