Minggu, 14 April 2013

Beberapa Macam Gangguan Sistem Pencernaan

1. Gastritis, Artinya adalah peradangan mukosa lambung. Gangguan ini umum terjadi, terutama pada orang yang berusia lanjut. Gastritis jarang menyebabkan gejala – gejala yang serius. Gastritis menimbulkan peradangan yang tidak begitu berbahaya, tetapi berlangsung lama sehingga menyebabkan rusaknya mukosa lambung. Bisa bersifat akut atau kronis.

2. Ulkus gaster/lambung, bila peradangannya lebih dalam dari lapisan mukosa (sampai lapisan muskular/otot) lambung.

3. Perforasi gaster/lambung, bila semua lapisan gaster/lambung mengalami kerusakan. Bisa oleh ulkus gaster yang tidak ditangani dengan baik, kanker, trauma perut, dan lain-lain.

4. Kanker lambung, gejala-gejala permulaan dari kanker lambung hampir sama dengan gejala-gejala yang disebabkan gangguan lain pada alat pencernaan, antara lain merasa panas, kehilangan nafsu makan, ketidaksanggupan mencerna (salah cerna) berlangsung terus menerus, sedikit rasa mual, rasa kembung sesudah makan, dan kadang-kadang timbul rasa nyeri pada lambung. Muntah darah atau berak berwarna hitam juga bisa terjadi. Sering terjadi penurunan berat badan.
5. Ulkus duodenum, ulkus pada duodenum/usus 12 jari.

6. Hepatitis, merupakan peradangan hepar/hati. Terutama oleh infeksi virus.

7. Sirosis hati, adalah suatu penyakit dimana sirkulasi mikro, anatomi
pembuluh darah besar dan seluruh sistem arsitektur hati mengalami perubahan
menjadi tidak teratur dan terjadi penambahan jaringan ikat (fibrosis) di sekitar
parenkim hati yang mengalami regenerasi. Hati/hepar menjadi lebih kecil karena adanya penambahan jaringan ikat dan terjadi nodul-nodul (penonjolan) sehingga hepar menjadi tidak rata/licin. Bisa terjadi hipertensi portal (muntah darah karena terjadi varises esofagus/kerongkongan, wasir/hemorrhoid, maupun ascites/terdapatnya cairan dalam rongga perut).

8. Kanker hati, terjadi keganasan pada sel hati. Pertumbuhan sel hati yang tidak terkendali. Terutama oleh karena sirosis hati maupun hepatitis.

9. Diare, terjadi akibat pergerakan yang cepat dari materi tinja sepanjang usus besar/kolon. Pada diare, infeksi paling luas terjadi pada usus besar dan pada ileum. Di mana pun infeksi terjadi, mukosa akan teriritasi secara luas sehingga kecepatan sekresinya sangat tinggi. Dapat ditimbulkan karena adanya iritasi pada selaput dinding kolon oleh virus, bakteri, diet yang jelek, zat-zat beracun, makanan yang dapat menimbulkan iritasi pada dinding usus, atau rasa gelisah.

10. Sembelit/konstipasi, bila defekasi terlambat, usus besar mengabsorpsi air secara berlebihan dari feses/tinja dan menyebabkan feses menjadi kering dan keras. Bila hal ini terjadi, pengeluaran feses menjadi sulit. Menahan buang air besar pada waktu-waktu yang normal dapat menyebabkan sembelit. Sembelit dapat juga disebabkan emosi seperti rasa gelisah, cemas, takut atau stress.

11. Radang usus buntu/appendicitis, bila usus buntu (umbai cacing) meradang, membengkak dan terisi oleh nanah. Terutama oleh tinja yang keras yang menutup saluran umbai cacing/appendix vermiformis sehingga terjadi peradangan. Bisa akut atau kronis/lama. Bila akut,dibutuhkan tindakan operasi segera, karena bila sampai pecah, dapat mengiritasi rongga perut dan terjadi peritonitis yang dapat menyebabkan kematian.

12. Hemorrhoid/wasir, adalah pembengkakan vena di daerah anus. Hemrrhoid cenderung berkembang pada orang-orang yang menderita sembelit. Hemrrhoid juga sering terjadi pada wanita hamil dan orang-orang yang terlalu gemuk. Gejala-gejala hemrrhoid meliputi rasa gatal-gatal, nyeri, dan pendarahan.

13. Peritonitis, merupakan peradangan pada selaput perut (peritonium).

14. Kanker kolon, keganasan pada kolon/usus besar.

15. Polip, adalah pertumbuhan jaringan dari dinding usus yang menonjol ke dalam usus dan biasanya tidak ganas. Polip bisa tumbuh dengan atau tanpa tangkai dan ukurannya bervariasi. Polip paling sering ditemukan di usus besar (kolon).

16. Parotitis atau penyakit gondong, terjadi akibat adanya virus yang menginfeksi kelenjar air ludah di bagian bawah telinga. Hal ini mengakibatkan kelenjar ludah menjadi bengkak atau membesar.

17. Xerostomia, adalah suatu penyakit pada rongga mulut yang ditandai rendahnya produksi air ludah. Pada penderita xerostomia, kondisi mulut sangat kering dan makanan jadi tidak tercerna dengan baik. Xerostomia dapat diakibatkan adanya gangguan pada pusat ludah, syaraf pembawa rangsang ludah, ataupun oleh perubahan komposisi faali elektrolit ludah.

18. Kolitis Ulserativa, merupakan suatu penyakit menahun, dimana usus besar mengalami peradangan dan
luka, yang menyebabkan diare berdarah, kram perut dan demam.

19. Penyakit Crohn (Enteritis Regionalis, Ileitis Granulomatosa, Ileokolitis), adalah peradangan menahun pada dinding usus. Penyakit ini mengenai seluruh ketebalan dinding usus. Kebanyakan terjadi pada bagian terendah dari usus halus (ileum) dan usus besar.

20. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), adalah kondisi adanya aliran balik dari isi lambung ke kerongkongan sehingga asam lambung mengalir kembali dari lambung menuju kerongkongan, menyebabkan peradangan dan nyeri pada kerongkongan. Reflux terjadi ketika otot berbentuk cincin yang secara normal mencegah isi lambung mengalir kembali menuju kerongkongan (sphincter esophageal bagian bawah) tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Gejala yang paling umum adalah rasa panas dalam dada dan leher (nyeri terbakar dibelakang tulang iga).
Pengobatan :
Tibbunnabawi  hijamah dan herba tibbunnabawi:
Titik hijamah untuk gangguan pencernaan:
KHL - AK  1,2 -    ZA  12,13  BA 2
Herba: Talbinah  


Pantangan makanan untuk gangguan pencernaan
  • Hindari makanan yang mengandung banyak gas (seperti makanan yang mengandung banyak lemak, sawi, kol, nangka, pisang ambon, kedondong, minuman bersoda dan buah yang dikeringkan).
  • Makanana yang dapat merangsang asam lambung : kopi. alkohol 5-20%, anggur putih dan sari buah sitrus.
  • Makanan yang sulit dicerna, sehingga membuat lambung lambat kosong seperti makanan berlemak, kue tart, dan keju
  • Makanan yang dapat merusak dinding lambung seperti cuka, makanan pedas, dan merica
  • Makanan yang melemahkan klep kerongkongan bawah seperti : alkohol, cokelat, maknaan tinggi lemak, dan gorengan
  • Makanan yang merupakan sumber karbohidrat tinggi seperti : beras ketan, mie, bihun, dodol

Sumber: Disarikan dari berbagai sumber.

0 komentar: